NABIRE.INFO - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire, pada hari ini, Sabtu (29/08/20...

Ibadah syukur kuliah perdana dilaksanakan di Aula Fisip Uswim Nabire dan dipimpin langsung oleh Pdt. Abriyani Ngangangor, S.Si, Theol., yang saat ini melayani di Gereja Silo Kalibobo Nabire.
Dalam renungan khotbahnya di depan para dosen dan mahasiswa Fisip Uswim Nabire, Abriyani menegaskan pentingnya revolusi mental di kalangan akademisi demi memasuki kondisi "new normal" yang sudah disosialisasikan Pemerintah pusat.
Terkait revolusi mental, Abriyani menambahkan bahwa sebagai orang percaya, maka seluruh Civitas Akademisi di Fisip Uswim Nabire bisa belajar dua hal dari Tokoh Bangsa Israel, yakni Yosua dan Kaleb yang termasuk dalam 12 Pengintai yang ditugaskan mengintai negeri Kanaan.
"Dua hal yang perlu dilakukan adalah, Pertama, percaya dan mengandalkan Tuhan, Kedua, menjadikan persoalan hidup sebagai peluang - peluang menghasilkan kebaikan untuk semua orang," demikian sedikit petikan kalimat Abriyani dalam khotbahnya.
Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Sistem Pembelajaran dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (Maba) Tahun Akademik 2020/2021 yang berlangsung di alam terbuka, tepatnya di halaman depan kantor Fisip Uswim.

Pdt. Abriyani Ngangangor, S.Si, Theol
Rektor Uswim Nabire, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si, dalam petikan sambutannya yang dibacakan oleh Dekan Fisip, Drs. E.L. Pesiwarissa, M.Si., menekankan bahwa Kegiatan Cinta Kampus (Gertak) Uswim Nabire untuk memperkenalkan aktivitas pembelajaran dan kehidupan civitas akademik di Perguruan Tinggi dengan menanamkan nilai-nilai dasar pendidikan dan Perguruan Tinggi yang mengutamakan kreativitas, inovatif, dan kemandirian belajar pada seluruh mahasiswa.
Sehingga dalam menyambut kondisi New Normal, Rektor menghimbau agar Mahasiswa Baru harus siap fisik dan mental untuk menghadapi pandemi Covid-19 dalam jangka waktu yang panjang.
Ditemui usai acara sosialisasi Maba, Dekan Fisip Uswim Nabire, Drs. E.L. Pesiwarissa, M.Si., mengatakan bahwa poin terpenting dalam sosialisasi Maba adalah mensosialisasikan sistem pendidikan dan pengenalan kehidupan kampus.
Pdt. Abriyani Ngangangor, S.Si, Theol
Rektor Uswim Nabire, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si, dalam petikan sambutannya yang dibacakan oleh Dekan Fisip, Drs. E.L. Pesiwarissa, M.Si., menekankan bahwa Kegiatan Cinta Kampus (Gertak) Uswim Nabire untuk memperkenalkan aktivitas pembelajaran dan kehidupan civitas akademik di Perguruan Tinggi dengan menanamkan nilai-nilai dasar pendidikan dan Perguruan Tinggi yang mengutamakan kreativitas, inovatif, dan kemandirian belajar pada seluruh mahasiswa.
Sehingga dalam menyambut kondisi New Normal, Rektor menghimbau agar Mahasiswa Baru harus siap fisik dan mental untuk menghadapi pandemi Covid-19 dalam jangka waktu yang panjang.
"Ya, Jadi dalam sosialisasi Maba atau biasanya dikenal dengan Kegiatan Cinta Kampus (Gertak) ini, yang kami tekankan adalah memberikan sosialisasi tentang sistem pendidikan dan pengenalan kehidupan kampus bagi Maba di lingkungan Fisip," ungkap Pesiwarissa
Menurutnya, Maba yang mengikuti kegiatan cinta kampus atau Gertak adalah sebanyak 296 mahasiswa yang terbagi ke dalam tiga jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Pemerintahan sebanyak 156 mahasiswa, Ilmu Administrasi Bisnis sebanyak 75 mahasiwa, dan Ilmu Administrasi Negara sebanyak 66 mahasiswa.
"Lebih khusus lagi cinta kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik," tegasnya.
"Demi mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan di wilayah kampus maka dalam kegiatan ini, waktu yang kami berlakukan juga terbatas, dimana kami memakai waktu hanya 2 jam, dan mahasiswa tersebar di 12 kelompok dengan batasan 1 kelompok terdiri antara 20-25 mahasiswa," terangnya.

Dekan Fisip Uswim, Drs. E.L. Pesiwarissa, M.Si

Dekan Fisip Uswim, Drs. E.L. Pesiwarissa, M.Si
Pesiwarissa menambahkan bahwa berhubung kegiatannya berlangsung pada hari Sabtu yang adalah hari libur, maka panitia memanfaatkan seluruh lingkungan kampus untuk melaksanakan Gertak di tingkat Fisip.
"Untuk pakaian yang digunakan, kami menggunakan pakaian batik dengan menggunakan 'noken' sebagai simbol kearifan lokal Papua, sehingga kami mengharapkan mahasiswa kami lebih mencintai hasil-hasil budaya yang ada di wilayah Papua ini," tambahnya
Menurut Pesiwarissa, dalam melaksanakan sistem perkuliahan ke depan, Fisip Uswim tetap mengikuti aturan anjuran Rektor Uswim dengan mengikuti petunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu tetap menerapkan sistem daring atau online.

Petrus Yeimo, S.Si., M.Si, Wakil Dekan Fisip Uswim
Ditempat yang sama, Petrus Yeimo, S.Si., M.Si, Wakil Dekan Fisip Uswim Nabire, menambahkan bahwa sejauh ini alumni Fisip Uswim sudah memberikan banyak kontribusi kepada daerah, sehingga Yeimo berharap agar ke depannya harus ada perhatian Pemerintah Daerah untuk kemajuan dan perkembangan kampus Uswim Nabire. (Red).
GALERI FOTO:









